Melalui pengujian penetrasi, organisasi dapat menentukan kerentanan yang disebabkan oleh struktur atau desain yang kurang baik, kelemahan perangkat lunak yang diketahui maupun yang belum diketahui, untuk kemudian menyediakan rekomendasi untuk memperkuat keamanan. Pengujian ini dilakukan dengan meniru pola pikir penyerang, menggunakan teknik dan pendekatan yang sama untuk mengambil alih kontrol dan mencuri data sensitif.
Pengujian black-box dilakukan tanpa informasi terkait target atau data kredensial pengguna
Pengujian white-box dilakukan dengan akses penuh ke kode sumber dan dokumentasi terkait.
Pengujian gray-box dilakukan dengan menggunakan data kredensial pengguna dan informasi terbatas tentang fungsionalitas serta struktur pada sistem yang ditargetkan.